Ramadhan kali ini berbeda

Ya Rabb.. Terima kasih atas rahmat dan nikmat yang telah kau berikan padaku sampai saat ini. Engkau tak pernah meninggalku. Padahal diri ini hina dan penuh dosaa. Namun, Engkau tetap menyayangiku. Sungguh Engkau maha penyayang :)
Ramadhan kali ini benar-benar berbeda. Tidak seperti ramadhan di tahun-tahun sebelumnya. Dulu ramadhan untukku hanyalah tentang bagaimana menahan nafsu dimulai adzan subuh sampai adzan magrib. Melewatkan kesempatan shalat tarawih? Itu perkara mudah buatku, "Ah shalat tarawih kan sunah. Ga dosa ini kan kalo ga shalat." Astaghfirullah.. Diriku benar-benar keterlaluan :(

Ramadhan kali ini benar-benar special! 
Kenapa ya kira-kira? 

Ramadhan kali ini berbeda karena dulu aku tak peduli dengan amalan-amalan yang bisa aku lakukan ketika bulan Ramadhan. Aku hanya peduli dengan bagaimana usahaku untuk menahan nafsu. Ya, jadi cuma gimana menahan nafsu dari makan dan minum, dan shalat fardhu sekenanya. (Tiap inget ramadhan yang lalu rasanya mau nangis)
Ramadhan kali ini special karena aku berlomba-lomba dalam kebaikan dengan sahabatku yang cantik dan baik hati serta indah tutur kata dan peringainya.

Dia adalah Rani Wijayanti. Sebenarnya kami mulai bersahabat semenjak kelas 3 SMA. Dia menjadi penguatku ketika aku memutuskan untuk berhijrah. Sungguh, bila bukan karena semangat dan kata-kata yang menenangkan darinya untukku pada saat itu, mungkin aku akan menunda untuk berhijrah.

Aku memutuskan berhijrah sejak April 2014. Sejak saat itu aku selalu meminta sarannya bila aku merasa sekelilingku tak menerimaku dengan keputusanku berjilbab syar'i dan berhijrah. Dia betul-betul seperti ibu peri untukku. 

Aku ingat betul pada saat itu ia berkata dengan penuh semangat, "Imeh, pokoknya Ramadhan nanti kita harus itikaf bareng ya. Terus kita harus bikin Buku Ramadhan Frima-Rani. Inget kan kata Aa Gym tadi? 'harus berlomba-lomba dalam kebaikan'." Aku hanya mengangguk karena aku tak paham betul dengan maksud perkataannya.

Raniw dan aku memiliki buku 'Perjalanan Ramadhan Frima-Rani' yang isinya hanya boleh diketahui oleh kami berdua. Kami benar-benar berlomba serta saling ingat-mengingatkan dalam kebaikan. Raniw selalu mengajak untuk datang ke majelis ilmu. Ya Rabb, berkahilah selalu raniw.

Alhamdulillah ya Rabb, Engkau masih mempertemukanku dengan bulan yang mulia ini, dan Engkau meridhai perjalanan hijrahku ini. Engkau mengirimkan Raniw untuk menemaniku. Sungguh Allah maha baik.

Untuk sahabatku, Rani Wijayanti. Terima kasih atas kebaikanmu selama ini. Kau menjadi figur seorang sahabat dan guru bagiku. Wanita cerdas yang sering bersikap manja yang kadang tak bisa menahan tawanya :) Wanita dengan sosok keibuan yang kadang sering 'putus koneksi'nya ketika mengobrol. Wanita baik hati yang kaya dengan ilmu. Ah sungguh, sosokmu adalah idola untukku. Benar-benar beruntung pria yang kelak akan menjadi suamimu. Dan, betapa bahagianya kelak anak-anak yang akan Allah titipkan untukmu. Karena aku percaya kau akan menjadi seorang istri dan ibu yang luar biasa untuk keluargamu kelak. Sayangi dan rahmatilah sahabatku ini, ya Rabb.


Ya Allah Ya Rabb, Azza wa Jalla..
Terima kasih atas semua yang sudah kau gariskan untukku. Terima kasih atas skenario yang kau tulis untuk hidupku. Aku kehilangan, aku sedih, aku menangis, kau memberiku pelajaran. Kemudian, kau memberiku pelipur lara, yaitu keluarga dan sahabat yang tak pernah meninggalkanku. 

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya."                                                                 Al-Baqarah : 286