Prosa

Entah kenapa, satu bulan ini gue lagi seneng-senengnya baca buku. Dan sampai puncaknya, dalam satu Minggu ini gue sudah membeli buku sebanyak sepuluh. Ya, 10.  That's really a big number for me.
Salah satu buku yang gue baca adalah Filosofi Kopi. Awalnya gue berpikir bahwa buku ini menjelaskan arti Kopi dalam berbagai cerita. Ternyata gue salah. Buku tersebut merupakan kumpulan dari beberapa cerita dan prosa yang dibuat oleh si penulis "Dee" yang merupakan nama pena dari Dewi Lestari selama satu dekade. Dan cerita tentang kopi hanya ada satu cerita saja.
Apakah gue kecewa karena ekspektasi akan buku tersebut salah? Tidak. Awalnya sedikit kecewa sih, tapi ketika gue membacanya membuat gue ingin segera menyelesaikan buku itu. Bahasa yang digunakan penulis benar-benar indah. Dan ada satu prosa yang paling gue suka. Ini dia prosanya........



Spasi (1998)

Seindah apapun huruf terukir, dapatkah ia bermakna apabila tak ada jeda? Dapatkah ia dimengerti jika tak ada spasi?

Bukankah kita baru bisa bergerak jika ada jarak? Dan saling menyayang bila ada ruang? Kasih sayang akan membawa dua orang semakin berdekatan, tapi ia tak ingin mencekik, jadi ulurlah tali itu.

Napas akan melega dengan sepasang paru-paru yang tak dibagi. Darah mengalir deras dengan jantung yang tidak dipakai dua kali. Jiwa tidaklah dibelah, tapi bersua dengan jiwa lain yang searah. Jadi, jangan lumpuhkan aku dengan mengatasnamakan kasih sayang.

Mari berkelana dengan rapat tapi tak dibebat. Janganlah saling membendung apabila tak ingin tersandung.

Pegang tanganku, tapi jangan terlalu erat, karena aku ingin seiring dan bukan digiring.

-- Dee --